MOJOKERTO - Pada umumnya, sampah yang diproduksi oleh rumah tangga tidak memiliki nilai. Namun hal ini berbeda dengan warga Sambigeneng Desa Kertosari Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto.
Segenap warga yang didukung oleh Pemerintah Desa berinisiatif membuat Bank Sampah, Sabtu (21/01/23) Pagi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua PKK Desa Kertosari, Setyorini, S.Pd., ia mengatakan Bank Sampah sudah ada sejak 3 Tahun yang lalu. "Bank sampah sudah ada sejak Tahun 2019, " terang Setyorini kepada media.
Di tempat yang berbeda, Wanaimah, Ketua Bank Sampah "Sambigeneng Asri" menyatakan ada perubahan lokasi. "Dulu rumah pilah (sampah, Red) menempati Balai Dusun Sambigeneng, " ujar Wanaimah. "Alhamdulillah tahun ini kami mendapatkan bantuan dari desa dan dibangunkan Rumah Pilah (Bank Sampah, Red) yang lebih besar di sawah bawon, " lanjutnya.
Berdasarkan keterangan dari Ketua PKK Desa Kertosari, jam operasional Bank Sampah dibuka mulai pukul 07.30 WIB sd 09.00 WIB ada hari minggu.
"Ada banyak jenis sampah, termahal adalah alumini, " terang Setyrini. "1kg alumini bisa ditukar dengan uang 10 ribu dan uang tersebut diberikan dalam bentuk tabungan, " lanjutnya.
Masih menurut Bu Lurah, panggilan akrab Setyorini, tabungan sampah ini akan dibagikan ketika hari raya.
Adapun alur menabung di bank sampah adalah sebagai berikut: (1) Warga datang ke lokasi Bank Sampah yang ada di Dusun Sambigeneng, (2) Warga menyerahkan sampah yang ada, (3) petugas memilah jenis sampah dan menimbangnya, (4) petugas memberi tahu harga sampah, (5) petugas memasukkan harga sampah tersebut ke tabungan.
Jenis sampah yang dikelola di Bank Sampah Sambigeneng Asri ada sekitar 20 macam. "Paling mahal alumini seharga 10 ribu/ kg, " Setyorini menjelaskan. "Besi 3 ribu/kg dan kardus 1.500/kg, " pungkasnya.